Faktor pengaruh terhadap kemantapan lereng dibagi atas 2 (dua) kelompok utama, yaitu : gangguan luar dan gangguan dalam.
Faktor penyebab menurunnya kuat geser tanah (S):
a. Sifat bawaan; meliputl komposisi, struktur geologi dan geometri lereng.
Salah satu penerapan pengetahuan mengenai kekuatan geser tanah/batuan adalah untuk analisa kemantapan lereng. Keruntuhan geser (shear failure) pada tanah/batuan terjadi akibat gerak relatif antar butirnya. Oleh sebab itu kekuatannya tergantung pada gaya yang bekerja antar butirnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kekuatan geser terdiri atas :
Faktor Yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng |
A. GANGGUAN LUAR
Gangguan luar terjadi karena meningkatnya tegangan geser yang bekerja dalam tanah (T m) sehingga FK < 1. Berdasarkan keadaan ini dapat diuraikan :- Tegangan horizontal menurun, kondisi seperti ini terjadi bila kaki lereng tererosi oleh aliran air, akibat galian atau pembongkaran - tembok penahan.
- Tegangan vertikal meningkat, kondisi ini terjadi bila air hujan tertahan di atas lereng, timbunan, bangunan dan lain-lain.
- Tekanan horizontal meningkat; kondisi ini terjadi karena adanya pengisian air pada retakan.
- Tegangan akibat getaran, kondisi ini terutama akibat gaya gempa dan gaya vibrasi ledakan. Pada keadaan gempa bumi, gelombang naik dari bawah ke atas permukaan tanah. Sebelum mencapai permukaan tanah, rambatan gelombang melewati berbagai lapisan sehingga menimbulkan perubahan pada sistem tegangan semula.
- Gerakan tektonik; dapat mengubah keadaan geometri lereng. Pelandaian lereng berarti menambah kemantapan, dan sebaliknya penegakan lereng berarti mengurangi kemantapan.
B. GANGGUAN DALAM
Faktor penyebab menurunnya kuat geser tanah (S):
a. Sifat bawaan; meliputl komposisi, struktur geologi dan geometri lereng.
- Komposisi, kondisi material dapat menjadi lemah (weak) pada peningkatan kadar air. Hal ini teljadi pada tanah lempung terkonsolidasi lebih (OC) dan terkonsolidasi sangat lebih (HOC) dan tanah lempung organik.
- Struktur geologi dan geometri lereng, dapat berupa bidang diskontinuitas (sesar, perlapisan, kekar, cermin sesar dan breksiasi), lapisan yang berada di atas tanah lempung yang lemah atau selang-seling antar lapisan lulus air pasir dan kedap air (lempung). Kedudukan lapisan miring ke arah lereng.
- Hidrasi dari mineral lempung seperti absorbsi air oleh mineral lempung sehingga kadar air meningkat. Hal ini biasanya diikuti dengan penurunan harga kohesi, contohnya lempung montmorillonit.
- Penyusutan tanah lempung akibat pengeringan dapat menimbulkan retakan susut sehingga kuat geser tanah menurun dan memberi kesempatan air mengalir masuk ke dalamnya.
- Erosi oleh air pada tanah lempung "dispersive" menyebabkan terbentuknya rongga yang menurunkan kuat geser tanah.
- Berat isi bertambah karena penjenuhan. Daya apung pada kondisi jenuh menurunkan tegangan efektif pada butir, sehingga kuat geser menurun.
- Muka air tanah naik karena air hujan, kolam waduk dan lainnya.
Salah satu penerapan pengetahuan mengenai kekuatan geser tanah/batuan adalah untuk analisa kemantapan lereng. Keruntuhan geser (shear failure) pada tanah/batuan terjadi akibat gerak relatif antar butirnya. Oleh sebab itu kekuatannya tergantung pada gaya yang bekerja antar butirnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kekuatan geser terdiri atas :
- Bagian yang bersifat kohesi, tergantung pada macam tanah/batuan dan ikatan butirnya.
- Bagian yang bersipat gesekan, yang sebanding dengan tegangan efektip pada bidang geser.
Rumus kekuatan geser tanah |
Persamaan Garis Kuat Geser dan Tegangan Normal Efektif (Kuat Geser Tanah) |
Labels:
Mekanika Tanah
Thanks for reading Faktor Yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng. Please share...!
0 Comment for "Faktor Yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng"