Kuat Tekan Uniaksial Batuan
Kuat tekan uniaksial batuan dapat diperoleh dari uji laboratorium yakni dengan pengujian Uniaksial Compressive strength (UCS). Pengujian ini menggunakan mesin tekan (compressive machine) untuk memecahkan batuan yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah (uniaksial) dengan luas perconto A dan panjang perconto. Pada pengujian ini gaya (kN) dan perpindahan (mm) menurut sumbu aksial dan lateral direkam hingga batuan pecah. Hasil pengujian UCS dibuat kurva tegangan regangan. Dengan perolehan data sifat mekanik batuan seperti kuat tekan batuan , modulus elastistas (E) dan Poisson Ratio .
Jika data kuat tekan hasil uji UCS tidak diperoleh, maka dapat menggunakan kuat tekan batuan dengan uji “Point Load Strenght Index”, dan jika kedua pengujian tersebut tidak ada maka dapat dilakukan pendekatan “Standard Index Manual” sebagai dasar uji di lapangan.
Tabel 1. Manual Indeks Uniaxial Compressive Strenght (UCS)
Kemudian Deere (1970) membuat klasifikasi teknis batuan utuh untuk beberapa macam batuan dalam menilai kuat tekan batuan.
Tabel 2. Klasifikasi teknis batuan utuh (Deere, 1968)
Kuat tekan uniaksial batuan dapat diperoleh dari uji laboratorium yakni dengan pengujian Uniaksial Compressive strength (UCS). Pengujian ini menggunakan mesin tekan (compressive machine) untuk memecahkan batuan yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah (uniaksial) dengan luas perconto A dan panjang perconto. Pada pengujian ini gaya (kN) dan perpindahan (mm) menurut sumbu aksial dan lateral direkam hingga batuan pecah. Hasil pengujian UCS dibuat kurva tegangan regangan. Dengan perolehan data sifat mekanik batuan seperti kuat tekan batuan , modulus elastistas (E) dan Poisson Ratio .
Jika data kuat tekan hasil uji UCS tidak diperoleh, maka dapat menggunakan kuat tekan batuan dengan uji “Point Load Strenght Index”, dan jika kedua pengujian tersebut tidak ada maka dapat dilakukan pendekatan “Standard Index Manual” sebagai dasar uji di lapangan.
Kurva tegangan – regangan hasil uji UCS |
Tabel 1. Manual Indeks Uniaxial Compressive Strenght (UCS)
Kode
|
Diskripsi
|
Uji Lapangan
|
UCS
(MPa)
|
Index Point Load
(MPa)
|
0
|
Sangat lemah
|
Bisa ditekan dengan paku
|
0,25 – 1,0
|
-
|
1
|
Lemah
|
Hancur bila dipukul dengan
Palu/dapat digores dengan
pisau
|
5 – 25
|
-
|
2
|
Sedang
|
Tidak dapat digores dengan
pisau
|
25 – 50
|
<1
|
3
|
Kuat
|
Dapat hancur dengan
Memukul lebih dari satu kali
|
50 – 100
|
2 – 4
|
5
|
Sangat kuat
|
Dapat hancur dengan
Memukul berkali-kali
|
100 – 250
|
4 – 10
|
6
|
Sangat kuat
sekali
|
Sulit pecah dipukul dengan
palu
|
>250
|
>10
|
Kemudian Deere (1970) membuat klasifikasi teknis batuan utuh untuk beberapa macam batuan dalam menilai kuat tekan batuan.
Tabel 2. Klasifikasi teknis batuan utuh (Deere, 1968)
Kekuatan Pemeraian
|
UCS (MPa)
|
Batuan
|
Sangat
Lemah
|
1
- 25
|
Kalk,
Batugaram
|
Lemah
|
25
- 50
|
Batubara,
Batulanau, Sekis
|
Sedang
|
50
- 100
|
Batupasir,
Sabak, Serpih
|
Kuat
|
100
- 200
|
Marmer,
Granit, Genis
|
Sangat
kuat
|
>200
|
Kwarsit,
Dolerit, Gabro, Basalt
|
Labels:
Mekanika Batuan
Thanks for reading Kuat Tekan Uniaksial Batuan. Please share...!
0 Comment for "Kuat Tekan Uniaksial Batuan"