ANALISIS AYAKAN
Ukuran bijih yang datang dari muka penambangan biasanya berukuran antara 1200 sampai 1500 mm. Butiran logam yang terdapat dalam bijih umumnya belum terliberasi (terbebaskan) dari batuan induknya. Agar butiran emas dapat dibebaskan dari batuan induknya maka diperlukan usaha untuk memperkecil ukuran bijih. Proses untuk memperkecil bijih umumnya disebut kominusi(comminution).
Keberhasilan operasi pengolahan mineral sangat tergantung pada ukuran butir mineral mineral yang diolah, Untuk itu sebelum menentukan jenis operasi yang akan dipakai harus dilakukan pengamatan ukuran partikel mineral-mineral yang terdapat di dalam bijih dihubungkan dengan derajat liberasi mineral berharganya
Analisa Ayakan |
Pada umumnya untuk menyatakan ukuran butir suatu partikel dapat dinyatakan langsung dengan menyebutkan ukurannya misal 0,5 cm atau 0,1 mm.
Penyebutan dengan cara ini menjadi sulit karena biasanya partikel mempunyai ukuran yang beragam dan sangat lebar selangnya, bahkan sering dijumpai ukuran yang satuannya mikron. Karena itu untuk memudahkan maka di dunia karakterisasi partikel terdapat satu satuan untuk menyatakan ukuran partikel yaitu disebut 'mesh' dengan simbol # yang didefinisikan sebagai jumlah lubang yang terdapat di sepanjang 1 inch di permukaan pengayak.
Dalam bahasa Inggris, dibedakan pengertian 'sieve' dan 'screen'' Istilah sieve biasanya diterapkan untuk kegiatan pengayakan dalam skala laboratorium alatnya relatif kecil dan ukuran diameter lubang pengayaknya juga relatif kecil, diameter terbesarnya adalah 125 mm. Istilah screen biasanya dipakai untuk pengayak skala industri alatnya relatif besar dan diameter lubangnyapun relatif besar. Dalam bahasa Indonesia kedua istilah ini diterjemahkan menjadi pengayakan Untuk mengelompokkan partikel ke dalam kelompok ukuran dengan selang tertentu dilakukan analisis ayak (sieve analysis).
Terdapat berbagai macam standar untuk menyatakan ukuran partikel, di antaranya :
standar “Tyler”,
standar 'ASTM",
standar “canadian 8-GP-ld"
standar “British Bs-410-62"
standar “French AFNOR X-11-501",
standar “German DIN 4188”, dan standar 'JIS''
Semua standar ini mengambil ukuran 200# atau 75 mm sebagai patokan dasar, faktor pengali (Akar 2) dipakai untuk memperoleh ukuran yang lebih besar, atau membagi untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil.
Ukuran lebih besar dari dan ini diberi simbol 170# (Tyler). Ukuran lebih kecil dari diperoleh dari dan ini diberi simbol 250# (Tyler) demikian seterusnya. Sebagai gambaran umum pada Tabel. 1 diberikan standar Tyler, USA (ASTM), dan British.
Tabel 1. Ukuran Sieve Standar Tyler, USA (ASTM), dan British |
Kemudian percontoh yang representatif disebarkan di permukaan pengayak sieve teratas. Susunan pengayak sieve ini kemudian ditempatkan pada alat 'sieve shaker' seperti RO-TAP (Gambar 1).
Gambar 1. Ro-Tap |
Tabel 2. Hasil Analisis analisa sieve |
DERAJAD LIBERASI
Umumnya mineral berharga berbutir halus dan tersebar dalam matrik (gangue mineral). Agar dapat dipisahkan mineral berharga ini harus dilepas dari ikatannya dengan gangue mineral dengan communition. Pada kenyataannya jarang diperoleh mineral berharga yang betul-betul bebas, sungguhpun bijih telah digerus sampai keukukuran butir-butir yang dikehendaki. Untuk menyatakan sampai berapa jauh mineral berharga telah bebas dari gangue mineral digunakan besaran derajad liberasi.Derajad liberasi adalah persen mineral tertentu yang berada dalam bentuk bebas dibandingkan dengan partikel-partikel tersebut berada dalam bentuk bebas dan dalam bentuk terikat.
Salah satu object yang utama dari comminution adalah proses liberasi, atau pelepasan mineral yang berharga dari gangue mineral yang mungkin terjadi pada ukuran butir yang kasar. Jika kondisinya demikian maka akan Menghemat energi bila dibandingkan pada proses liberasi dengan ukuran produk yang halus, disamping adanya kemudahan dalam tahap operasi berikutnya.
Dalam kenyataannya jarang dicapai adanya proses liberasi yang sempurna walaupun mineral digerus hingga pada batas ukuran derajad liberasi yang diinginkan. Produk dari communition akan mengandung baik mineral yang diinginkan dan juga beberapa bagian "ganggue mineral". Untuk menentukan tahapan selanjutnya dalam proses pengolahan bahan galian, yakni tahap konsentrasi maka pemilihan proses lanjutan didasarkan pada ukuran fraksi dimana mineral terjadi liberasi sempurna. Penentuan derajad liberasi didasarkan analisa “gand counting”, yakni menghitung butir-butir fraksi dibawah mikrosokop dari hasil proses communition. Sebagai gambaran dapat dilihat ada gambaran 2 berikut ini.
Gambar 2. Bijih dilihat dengan analisa mikroskopis |
Hasil dari pengolahan galena yang dipisahkan dari mineral kuarsa didapat hasil analisa mikroskopis sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil dari pengolahan galena |
Rumus derajad liberasi dan kadar PbS |
Labels:
Pengolahan Bahan Galian
Thanks for reading Analisa Ayakan Dan Derajat Liberasi. Please share...!
0 Comment for "Analisa Ayakan Dan Derajat Liberasi"