Analisa Metode Irisan Untuk Penentuan Stabilitas Lereng

Metode Irisan
Metode irisan merupakan metode paling populer dalam analisis kestabilan lereng dengan tipe keruntuhan rotasional. Salah satu karakteristik dari metode irisan yaitu geometri dari bidang gelinciran harus ditentukan atau diasumsikan terlebih dahulu. Untuk menyederhanakan perhitungan, bidang runtuh biasanya dianggap berupa sebuah busur lingkaran, gabungan busur lingkaran dengan garis lurus, atau gabungan dari beberapa garis lurus. Setelah geometri dari bidang runtuh ditentukan kemudian massa di atas bidang runtuh dibagi ke dalam sejumlah irisan tertentu.
Analisa Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Irisan

Tujuan dari pembagian tersebut adalah untuk mempertimbangkan adanya variasi kekuatan geser dan tekanan air pori sepanjang bidang runtuh. Langkah selanjutnya adalah menghitung data-data untuk setiap irisan. Dengan menggunakan data-data pada setiap irisan besarnya faktor keamanan dapat dihitung menggunakan persamaan kesetimbangan.


Semua metode irisan menyatakan kondisi kestabilan suatu lereng dinyatakan dalam suatu indeks yang disebut faktor keamanan (F), yang didefinisikan sebagai berikut:

Nilai Indeks Metode Irisan Untuk Penentuan Kestabilan Lereng

Faktor keamanan diasumsikan mempunyai nilai yang sama untuk setiap irisan, kekuatan geser material yang tersedia untuk menahan material sehingga lereng tidak longsor dinyatakan dalam kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb sebagai berikut:


Kestabilan Lereng Dalam Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

Keterangan :
s    = Kekuatan geser
c’    = Kohesi efektif
Φ’    = Sudut gesek efektif
σn    = Tegangan normal total
u    = Tegangan air pori

Kekuatan geser tersebut dianggap tidak tergantung pada kondisi tegangan-regangan yang ada pada lereng. Besarnya tahanan geser yang diperlukan agar lereng berada dalam kondisi tepat setimbang [Sm] dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Persamaan Besaran Tahanan Geser Pada Lereng



Model lereng dengan bidang runtuh yang berbentuk sebuah busur lingkaran

Keterangan Gambar :
W
=
Berat total irisan.
N
=
Gaya normal total pada dasar irisan.
Sm
=
Gaya geser pada dasar irisan yang diperlukan agar irisan
 berada dalamkondisi tepat setimbang.
E
=
Gaya antar-irisan horisontal; tikbawah L dan R
Menunjukkan masing-masing untuk sebelah kiri
dan kanan dari irisan.
X
=
Gaya antar-irisan vertikal; tikbawah L dan R
menunjukkan masing-masing untuk sebelah kiri
dan kanan dari irisan.
kW
=
Gaya seismik horisontal yang bekerja pada pusat massa
irisan, dimana k adalah koefisien seismik.
R
=
Radius lingkaran untuk bidang runtuh busur lingkaran;
atau lengan momen dari gaya geser Sm terdapat pusat
momen untuk bidang runtuh yang bukan
busur lingkaran.
f
=
Jarak tegak lurus dari gaya normal N terhadap
pusat momen.
x
=
Jarak horisontal dari pusat massa irisan terhadap
pusat momen.
e
=
Jarak vertikal dari pusat massa irisan terhadap
pusat momen.
h
=
Tinggi rata-rata irisan
b
=
Lebar irisan
β 
=
Panjang dasar irisan [b = b sec α]
a
=
Jarak vertikal dari gaya hidrostatik terhadap
pusat momen.
A
=
Gaya hidrostatik pada retakan tarik
α  
=
Sudut kemiringan dari garis singgung pada titik
di tengah dasar irisan terhadap bidang horisontal.
Sudut kemiringan bernilai positif apabila             
searah dengan kemiringan lereng, dan bernilai
negatif apabila berlawanan arah dengan
kemiringan lereng.
Labels: Mekanika Tanah

Thanks for reading Analisa Metode Irisan Untuk Penentuan Stabilitas Lereng. Please share...!

0 Comment for "Analisa Metode Irisan Untuk Penentuan Stabilitas Lereng"

Back To Top